Rabu, 09 Maret 2011

DATA APBN DAN RAPBN

NAMA : DAMAR KESID ANGGORO PUTRO

NPM : 10208293

KELAS : 3 EA 12

MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA



DATA APBN DAN RAPBN

Dampak krisis keuangan global diprediksi masih akan terasa hingga 2010. Oleh karena itu, diperlukan kesinambungan antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 dengan Rancangan APBN 2010 sehingga perekonomian nasional tetap positif.
Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet paripurna yang berlangsung di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/4). Sidang kabinet ini membahas rencana kerja pemerintah 2010 sebagai landasan penyusunan RAPBN 2010.
"Mari kita berpikir RKP (rencana kerja dan program) APBN 2009 dan RKP APBN 2010 dalam satu kesatuan, keutuhan. Karena dalam dua tahun ini pada prinsipnya kebijakan kita adalah economic recovery (pemulihan ekonomi). Jangan dilihat 2009 sendiri dan 2010 sendiri," kata Presiden saat memberikan pengarahan kepada para menteri yang hadir.
Kepala negara menambahkan, beberapa hal yang harus diingat, selain keduanya harus saling berkaitan, juga harus dipahami situasi yang tengah dihadapi. Dalam hal ini, pilar APBN yang disusun harus berdasar pada stimulus pertumbuhan ekonomi dan jaring pengaman sosial.
"Disebut-sebut kemarin defisit APBN 2010 mencapai 1 hingga 1,3 persen. Silakan lanjutkan, karena tanpa growth stimulation (stimulus pertumbuhan) tidak akan bergerak kembali. Namun juga harus diperhatikan keberlanjutan fiskal jangka sedang dan ketersediaan sumber pendanaan untuk menutupi defisit. Jangan sampai di luar kendali," tuturnya.
Lanjut
Sementara itu, dalam keterangan pers usai sidang kabinet paripurna, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan, postur RAPBN 2010 akan terdiri dari perkiraan penerimaan sebesar Rp 871,9 triliun dan total belanja sebesar Rp 949,1 triliun.
"Maka defisit diperkirakan mencapai Rp 77,1 triliun atau 1,3 prsen dari GDP (produk domestik bruto). Ini sudah mengamodasi belanja untuk stimulus ekonomi, termasuk penurunan tarif pajak badan yang akan terjadi pada 2010," katanya.
Menurut dia, pada 2010 pemerintah masih menjalankan sejumlah kebijakan untuk mendorong masyarakat dan dunia usaha menghadapi kondisi krisis keuangan global. Ini dilakukan dengan berbagai kebijakan, seperti program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), dan bantuan operasional sekolah (BOS). Untuk mendorong usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah tetap mengalokasikan kredit usaha rakyat (KUR). "Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk menjalankan kebijakan anggaran 20 persen dari APBN bagi pendidikan. Serta melanjutkan program tunjangan bagi guru dan dosen sesuai Undang-Undang Pendidikan," tuturnya.
Sri Mulyani menambahkan, pada 2010 juga akan dijaga belanja modal dengan belanja yang sifat non-produktif seperti belanja rutin. "Kita akan dorong semaksimal mungkin belanja modal dengan tujuan stimulasi ekonomi. Stimulus ekonomi, meski 2010 tidak dianggarkan terpisah, namun terus dievaluasi efektivitasnya," kata Sri Mulyani.
Dia menambahkan, pemerintah akan memformulasikan berbagai kebijakan fiskal dan dikombinasikan dengan kebijakan nonfiskal seperti perdagangan, industri, dan moneter, sehingga bisa sinkron dan mendorong ekonomi dalam negeri ke arah yang positif.
Sidang kabinet peripurna tersebut dihadiri oleh seluruh menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu juga Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri serta Jaksa Agung Hendarman Supandji. (Antara/Andrian/Eq)
Sumber: Suara Karya, InfoBankNews.com.

TABEL APBN

NAMA : DAMAR KESID ANGGORO PUTRO

NPM : 10208293

KELAS : 3 EA 12

MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA




Analisis dari APBN dan RAPBN

NAMA : DAMAR KESID ANGGORO PUTRO

NPM : 10208293

KELAS : 3 EA 12

MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA





Analisis dari APBN dan RAPBN

Penerimaan dalam negeri semakin lama semakin naik, dengan itu pendapatan pemerintah semakin banyak. Akan tetapi pembelanjaan negara juga semakin lama naik atau bertambah. Maka pembelanjaan negara balance. Kalau belanja negara lebih besar dari penerimaan dalam negeri, negeri itu akan krisis dan harga-harga akan naik sangat drastis untuk menutupi kekurangan belanja negara. Pemerintah berusaha melakukan cara apapun agar bisa menutupi pengeluaan yang berlebihan.

Cara yang dilakukan pemerintah, antara lain:
• Memberikan pajak kepada pengusaha kecil
• Menaikan tarif pajak
• Dan lain-lain

Surplus atau defisit anggaran adalah peneriman dalam negeri di kurang belanja negara. Hasilnya selalu minus, karena pengeluaran negara sangat banyak tidak sesuai dengan pemasukkannya. Maka dengan itu defisit anggaran selalu minus.Dan alangkah baik nya jika belanja Negara harus di tekan agar defisit tidak selalu minus.

ARTIKEL APBN

NAMA : DAMAR KESID ANGGORO PUTRO

NPM : 10208293

KELAS : 3 EA 12

MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA



ARTIKEL APBN


1. Fungsi dan Peran APBN

* APBN sebagai alat mobilisasi dana investasi, APBN di negara-negara sedang berkembang adalah sebagai alat untuk memobilisasi dana investasi dan bukannya sebagai alat untuk mencapai sasaran stabilisasi jangka pendek. Oleh karena itu besarnya tabungan pemerintah pada suatu tahun sering dianggap sebagai ukuran berhasilnya kebijakan fiskal Baik pengeluaran maupun penerimaan pemerintah mempunyai pengaruh ataspendapatan nasional. Pengeluaran pemerintah dapat memperbesar pendapatan nasional (expansionary), tetapi penerimaan pemerintah dapat mengurangi pendapatan nasional (contractionary).

* APBN sebagai alat Stabilisasi Ekonomi,

1. Pemerintah menentukan beberapa kebijaksanaan di bidang anggaran belanja dengan tujuan mempertahankan stabilitas proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Anggaran belanja dipertahankan agar seimbang dalam arti bahwa pengeluaran total tidak melebihi penerimaan total
2. Tabungan pemerintah diusahakan meningkat dari waktu ke waktu dengan tujuan agar mampu menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan.
3. Basis perpajakan diusahakan diperluas secara berangsur-angsur dengan cara mengintensifkan penaksiran pajak dan prosedur pengumpulannya.
4. Prioritas harus diberikan kepada pengeluaran-pengeluaran produktif pembangunan, sedang pengeluaran-pengeluaran rutin dibatasi. Subsidi kepada perusahaan-perusahaan negara dibatassi.
5. Kebijaksanaan anggaran diarahkan pada sasaran untuk mendorong pemanfaatan secara maksimal sumber-sumber dalam negeri

* Dampak APBN terhadap Perekonomian

Cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai dampak APBN nya.
Ada empat tolok ukur dampak APBN, yaitu :

1. SALDO ANGGARAN KESELURUHAN

Konsep ini ingin mengukur besarnya pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai :
G – T = B = Bn + Bb + Bf
Catatan :
G = Seluruh pembelian barang dan jasa (didalam maupun luar negeri), pembayaran transer dan pemberian pinjaman bersih.
T = Seluruh penerimaan, termasuk penerimaan pajak dan bukan pajak
B = Pinjaman total pemerintah
Bn = Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor perbankan
Bb= Pinjaman pemerintah dari sektor perbankan
Bf =Pinjaman pemerintah dari luar negeri

- Jika Pemerintah tidak mengeluarkan obligasi kepada masyarakat, maka saldo anggaran keseluruhan menjadi :
G – T – B = Bb + Bf
- APBN dicatat demikian rupa sehingga menjadi anggaran berimbang :
G – T – B = 0

Sejak APBN 2000 saldo anggaran keseluruhan defisit dibiayai melalui:

a. Pembiayaan Dalam Negeri :
-Perbankan Dalam Negeri
-Non Perbankan Dalam Negeri
b. Pembiayaan Luar Negeri Bersih
-Penarikan pinjaman luar negeri (bruto)
-Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri

2. KONSEP NILAI BERSIH
Yang dimaksud defisit menurut konsep nilai bersih adalah saldo dalam rekening lancar APBN. Konsep ini digunakan untuk mengukur besarnya tabungan yang diciptakan oleh sektor pemerintah, sehingga diketahui besarnya sumbangan sektor pemerintah terhadap pembentukan modal masyarakat.

3. DEFISIT DOMESTIK

* - Saldo anggaran keseluruhan tidak merupakan tolok ukur yang tepat bagi dampak APBN terhadap pereknomian dalam negeri maupun terhadap neraca pembayaran.

* - Bila G dan T dipecah menjadi dua bagian (dalam negeri dan luar negeri)

G = Gd + Gf
T = Td + Tf, maka persamaan (2) di atas menjadi
(Gd – Td) + (Gf – Tf) = + Bf
(Gd – Td) = dampak langsung putaran pertama terhadap PDB
(Gf – Tf) = dampak langsaung putaran pertama terhadap neraca pembayaran

4. DEFISIT MONETER

* Konsep ini banyak digunakan dikalangan perbankan Indonesia terutama angka-angka yang mengukur defisit anggaran belanja ini diterbitkan oleh Bank Indonesia (sebagai data mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar”). Defisit dikur sebagai posisi bersih (netto) pemerintah terhadap sektor perbankan : G – T – Gf – Gb Karena Bn = 0

* Di dalam konsep ini bantuan luar negeri dianggap sebagai penerimaan, diperlakukan sebagai pos yang tidak mempengaruhi posisi bersih. Bantuan luar negeri tidak dilihat fungsinya sebagai sumber dana bagi kekurangan pembiayaan pemerintah, tetapi sebagai pos pengeluaran yang langsung dikaitkan dengan sumber pembiayaannya


2. Struktur dan Susunan APBN

* Pendapatan Negara dan Hibah

1. Penerimaan Pajak
2. Penerimaan Bukan Pajak (PNBK)

* Belanja Negara

1. Belanja pemerintah pusat
2. Anggaran Belanja untuk Daerah

* Keseimbangan Primer Perbedaan Statistik

* Surplus/ Defisit Anggaran
* Pembiayaan


3. Prinsip-prinsip Dalam APBN

* Prinsip Anggaran APBN
* Prinsip Anggaran dinamis
* Prinsip Anggaran Fungsional

Minggu, 06 Maret 2011

RESENSI BUKU Mohamad Hatta di Balik Kemerdekaan

NAMA : DAMAR. K. ANGGORO. P
NPM : 10208293
KELAS : 3 EA 12
MATKUL : B.INDONESIA 2 (SOFTSKIL)


RESENSI BUKU

Mohamad Hatta di Balik Kemerdekaan






Judul : Untuk Negeriku (Autobiografi Mohammad Hatta)
Penulis : Mohammad Hatta
Penerbit : Penerbit Buku kompas
Terbit : I, Januari 2011
Harga : Rp.125.000.

Pemikiran ekonomi maupun politik Mohammad Hatta telah ikut menentukan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Jika itu semua berasal dari sebuah situasi mental dan kultural tertentu, maka buku inilah yang dapat menggambarkan bagaimana pemikiran itu terbentuk.
Dari buku yang merupakan autobiografi Mohammad Hatta ini, pembaca dapat melihat bahwa karakter Hatta ternyata tidak lepas dari latar belakang budaya, keluarga, pendidikan, dan pengalaman politiknya.
Latar pendidikan Hatta yang bercorak Barat, latar belakang budaya yang Islami dan menghargai pendidikan, telah membantu Hatta yang selalu ingin kritis terhadap apa yang dilihatnya. Jika memang hal itu memerlukan perbaaikan, maka itulah yang harus dilakukan tanpa kompromi.
Untuk Negeriku dibagi menjadi tiga buah judul buku yakni Buktitinggi-Rotterdam Lewat Betawi, Berjuang dan Dibuang, serta Menuju Gerbang Kemerdekaan. Masing-masing buku menandai perioode dalam kehidupan Hatta.
Buktitinggi-Rotteredam Lewat Betawi (buku 1) mengisahkan masa kecil Hatta di Padang. Dalam buku ini Hatta juga menceritakan pengalamannya ketika melanjutkan pendidikannya di Batavia, serta bagaimana ia mulai memasuki dunia pergerakan mahasiswa di Belanda.
Buku kedua, Berjuang dan Dibuang (buku 2), berisi kisah Hatta ketika ia sudah kembali ke Indonesia. Di sinilah Hatta menghadapi berbagai rintangan dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Pada periode waktu inilah ia bertemu dengan Soekarno.
Sedangkan dalam buku Menuju Gerbang Kemerdekaan (buku 3), Hatta mengisahkan berbagai peristiwa yang mewarnai saat-saat menjelang kemerdekaan Republik Indonesia. Di sini pembaca dapat melihat bagaimana para pendiri bangsa berada dalam situasi yang tidak mudah membuat pernyataan kemerdekaan. Perbedaan pendapat antara Syahrir, Hatta dan Soekarno adalah penyebabnya.
Sebagai sebuah autobiografi seseorang yang ikut membidani kelahiran sebuah bangsa yang merdeka, buku ini menjadi sebuah sumber sejarah yang sangat penting. Sejumlah peristiwa yang sebelumnya menjadi kontroversi, akan memperoleh perspektif lain.
Sebut saja peritiwa penculikan Soekarno yang dilakukan sekelompok pemuda. Apakah benar hal itu dipicu oleh keengganan Soekarno dan Hatta untuk menunda-nunda kemerdekaan? Jawabanya, Soekarno dan Hatta justru memiliki alasan yang rasional. Mereka ingin proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh panitia yang sudah dibentuk yakni Panitia Persiapan Kemerdekaan Indoenesia.
Kala itu Soekarno merasa tidak memiliki hak untuk mengatasnamakan rakyat Indonesia. Tindakan yang ia lakukan harus dengan persetujuan panitia yang diketuainya sendiri. Inilah yang menyulut kenekatan para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Regasdengklok.
Dari buku ini kita dapat melihat bagaimana Hatta dan orang-orang yang terlibat dalam usaha kemerdekaan Indonesia, adalah orang-orang yang berjuang tanpa pamrih. Apa yang mereka lakukan adalah untuk mengakhiri penindasan yang dilakukan oleh kaum imperialis. Tidak sedikit pun terbesit keinginan untuk menduduki jabatan tertentu. Inilah yang harus dijadikan contoh oleh para calon pemimpin bangsa sekarang ini.****

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN RESENSI,TIMBANG PUSTAKA DAN TIMBANG BUKU

NAMA : DAMAR. K. ANGGORO. P
NPM : 10208293
KELAS : 3 EA 12
MATKUL : B.INDONESIA 2(SOFTSKIL)

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN
RESENSI,TIMBANG PUSTAKA DAN TIMBANG BUKU

1. Pengertian Resensi
Resensi adalah tulisan tentang informasi buku baru atau bentuk lain sebagai pertimbangan kelayakan bagi pembacanya. Resensi biasanya digunakan untuk memberi gambaran isi buku, film, dan kaset musik. Penulis resensi atau peresensi disebut resensator. Resensi bertujuan bagi penerbit atau produsen untuk mengenalkan produknya kepada calon pembeli. Menulis resensi dapat dilakukan setiap orang. Dengan berlatih menjadi resensator, kamu ikut menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan memudahkan orang lain mencari buku itu.
2. Sistematika Resensi
Resensi bertujuan memberikan pertimbangan kepada calon pembaca. Pertimbangan tersebut meliputi kelebihankekurangan buku serta keunggulan-kelemahannya. Oleh karena itu, sebuah resensi biasanya memiliki sistematika atau uruturutan sebagai berikut.
a. Bagian Identitas Buku
Pada bagian ini berisi judul resensi, judul buku, nama pengarang, nama penerjemah (jika buku terjemahan), penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.
b. Bagian Isi
Pada bagian ini memuat paragraf pengantar, isi buku secara garis besar, kelebihan atau kekurangan buku.
c. Bagian Penutup
Pada bagian ini berisi simpulan dan saran kepada pembacanya.


Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart.Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku
Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.
Timbangan buku sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan/pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja.
Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum.

Preview adalah istilah bahasa asing yang artinya peninjauan, sedang review artinya tinjauan atau timbangan buku, jadi kedua kata tersebut memiliki pengertian yang hampir sama dengan timbangan buku, hanya saja bedanya pada pelakunya. Kalau preview biasanya dibuat oleh penerbitnya sebelum sebuah buku diluncurkan dan penerbit mengundang pengarang/penulis buku untuk menyampaikan penjelasan tentang buku yang ditulisnya di hadapan para calon konsumen yang biasanya adalah pustakawan, guru dan dosen atau para tokoh kutu buku yang sekiranya mempunyai minat dengan buku yang diluncurkan tersebut. Sedangkan review dilakukan oleh orang lain maksudnya bukan pengarang atau disebut kritikus buku. Review sama pengetiannya dengan kritik buku, dilakukan oleh soerang kritikus, dapat secara lisan atau tertulis.

Dengan demikian antara preview, review, resensi, bedah buku dan timbangan buku hampir mirip. Kalau di dalam timbangan buku bisa dilakukan oleh siapa saja (sama dengan resensi) tetapi kalau bedah buku bisa dilakukan oleh tokoh yang menguasai atau bahkan pengarangnya sendiri di hadapan para calon pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008
• Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
• Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
• Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
• Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

Minggu, 27 Februari 2011

Data penduduk Indonesia tahun 2010

NAMA : DAMAR KESID ANGGORO PUTRO

KELAS : 3 EA 12

NPM : 10208293

MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA





Data penduduk Indonesia tahun 2010

Berdasarkan hasil sensus penduduk terakhir, total penduduk Indonesia pada tahun 2000 berjumlah lebih dari 201 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,34% per tahun untuk periode 1990-2000. Jumlah ini kemudian menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Total penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 234,2 juta jiwa pada tahun 2010.

Secara Konstitusional, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab menyediakan statistik dasar melalui kegiatan Sensus Penduduk (SP), Sensus Pertanian (ST) dan Sensus Ekonomi (SE) yang masing-masing dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk di Indonesia telah dilakukan sebanyak lima kali, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.

Sensus penduduk tahun 2010 (selanjutnya disingkat SP2010) yang akan datang merupakan sensus penduduk yang keenam sejak Indonesia merdeka. Landasan hukum penyelenggaraan SP2010 adalah sebagai berikut:

* Undang-undang nomor 16 tahun 1997 tentang statistik
* Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
* Peraturan presiden nomor 86 tahun 2007 tentang struktur organisasi BPS.

Sesuai dengan landasan hukum itu, seluruh perangkat pemerintah dari tingkat tertinggi hingga terendah sebagai eksekutif, diminta maupun tidak, wajib membantu dan mengambil peran sesuai dengan bidangnya masing-masing demi suksesnya SP2010.


Hasil sensus penduduk 2010
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanan pembangunan agar hasil-hasil pembangunan dapat ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sensus penduduk 2010 (SP2010) telah selesai dilaksanakan, berbagai pihak tentu sudah tidak sabar menunggu hasil SP2010, pada saat tulisan ini dibuat pengolahan SP2010 masih sedang dalam tahap pengolahan dengan menggunakan scanner. Namun pengguna data tidak perlu menunggu hasil scanner selesai untuk mengetahui gambaran penduduk Indonesia, karena sudah ada publikasi hasil sementara sensus penduduk 2010 melalui olah cepat SP2010. Menurut hasil olah cepat SP2010 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.556.363 dengan penduduk laki-laki berjumlah 119.507.580 dan penduduk perempuan 118.048.783 dengan sex ratio 101, yang berarti jumlah penduduk laki-laki satu persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan atau setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki.
Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama sepuluh tahun terakhir adalah 1,49 persen.




Tabel 1.1.1. Jumlah Penduduk menurut Provinsi
Number of Population by Province

Sumber/Source:SP (1971, 1980, 1990, 2000) dan Supas (1995, 2005)
Provinsi
Province Tahun - Year
1971 1980 1990 1995 2000 2005
00. Indonesia 119,208,229 147,490,298 179,378,946 194,754,808 205,132,458 218,868,791
11. Nanggroe Aceh Darussalam 2,008,595 2,611,271 3,416,156 3,847,583 3,929,234 4,031,589
12. Sumatera Utara 6,621,831 8,360,894 10,256,027 11,114,667 11,642,488 12,450,911
13. Sumatera Barat 2,793,196 3,406,816 4,000,207 4,323,170 4,248,515 4,566,126
14. Riau 1,641,545 2,168,535 3,303,976 3,900,534 3,907,763 4,579,219
15. Jambi 1,006,084 1,445,994 2,020,568 2,369,959 2,407,166 2,635,968
16. Sumatera Selatan 3,440,573 4,629,801 6,313,074 7,207,545 6,210,800 6,782,339
17. Bengkulu 519,316 768,064 1,179,122 1,409,117 1,455,500 1,549,273
18. Lampung 2,777,008 4,624,785 6,017,573 6,657,759 6,730,751 7,116,177
19. Kep. Bangka Belitung na na na na 899,968 1,043,456
20. Kepulauan Riau na na na na 1,040,207 1,274,848
31. DKI Jakarta 4,579,303 6,503,449 8,259,266 9,112,652 8,361,079 8,860,381
32. Jawa Barat 21,623,529 27,453,525 35,384,352 39,206,787 35,724,093 38,965,440
33. Jawa Tengah 21,877,136 25,372,889 28,520,643 29,653,266 31,223,258 31,977,968
34. DI Yogyakarta 2,489,360 2,750,813 2,913,054 2,916,779 3,121,045 3,343,651
35. Jawa Timur 25,516,999 29,188,852 32,503,991 33,844,002 34,765,993 36,294,280
36. Banten na na na na 8,098,277 9,028,816
51. Bali 2,120,322 2,469,930 2,777,811 2,895,649 3,150,057 3,383,572
52. Nusa Tenggara Barat 2,203,465 2,724,664 3,369,649 3,645,713 4,008,601 4,184,411
53. Nusa Tenggara Timur 2,295,287 2,737,166 3,268,644 3,577,472 3,823,154 4,260,294
61. Kalimantan Barat 2,019,936 2,486,068 3,229,153 3,635,730 4,016,353 4,052,345
62. Kalimantan Tengah 701,936 954,353 1,396,486 1,627,453 1,855,473 1,914,900
63. Kalimantan Selatan 1,699,105 2,064,649 2,597,572 2,893,477 2,984,026 3,281,993
64. Kalimantan Timur 733,797 1,218,016 1,876,663 2,314,183 2,451,895 2,848,798
71. Sulawesi Utara 1,718,543 2,115,384 2,478,119 2,649,093 2,000,872 2,128,780
72. Sulawesi Tengah 913,662 1,289,635 1,711,327 1,938,071 2,175,993 2,294,841
73. Sulawesi Selatan 5,180,576 6,062,212 6,981,646 7,558,368 7,159,170 7,509,704
74. Sulawesi Tenggara 714,120 942,302 1,349,619 1,586,917 1,820,379 1,963,025
75. Gorontalo na na na na 833,496 922,176
76. Sulawesi Barat na na na na 891,618 969,429
81. Maluku 1,089,565 1,411,006 1,857,790 2,086,516 1,166,300 1,251,539
82. Maluku Utara na na na na 815,101 884,142
91. Irian Jaya Barat na na na na 529,689 643,012
92. Papua 923,440 1,173,875 1,648,708 1,942,627 1,684,144 1,875,388



Sensus Penduduk Indonesia 2010
Informasi Umum
Indonesia kini sedang mempersiapkan sensus penduduk modern yang keenam yang akan diselenggarakan pada tahun 2010. Sensus-sensus penduduk sebelumnya diselenggarakan pada tahun-tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.
Menurut Sensus Penduduk 2000, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 205.1 juta jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara ke-empat terbesar setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Sekitar 121 juta atau 60.1 persen di antaranya tinggal di pulau Jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per kilometer per segi. Penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan sekitar 234.2 juta.
Dalam Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang akan datang diperkirakan akan dicacah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar 65 juta rumahtangga. Untuk keperluan pencacahan ini akan dipekerjakan sekitar 600 ribu pencacah yang diharapkan berasal dari wilayah setempat sehingga mengenali wilayah kerjanya secara baik. Pencacah dilatih secara intensif selama tiga hari sebelum diterjunkan ke lapangan.
Dalam SP2010 akan diajukan sekitar 40 pertanyaan mengenai: kondisi dan fasilitas perumahan dan bangunan tempat tinggal, karakteristik rumahtangga dan keterangan individu anggota rumahtangga. Format dan isi daftar pertanyaan atau Kuesioner SP2010 disusun dengan mempertimbangkan rekomendasi PBB yang relevan serta dapat diterapkan di lapangan.
Puncak kegiatan SP2010 berupa kegiatan pencacahan penduduk di semua wilayah geografis Indonesia secara serempak selama bulan Mei 2010 (Bulan Sensus). Pada 31 Mei 2010 akan dilakukan pembaharuan hasil pencacahan secara serempak dengan mencatat kejadian kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi selama Bulan Sensus dan menyisir serta mencatat penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap (homeless). Tanggal 31 Mei 2010 merupakan Hari Sensus artinya data SP2010 yang dihasilkan merujuk pada hari sensus tersebut.
Data SP2010 diharapkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang antara lain mencakup:
1. memperbaharui data dasar kependudukan sampai ke wilayah unit administrasi terkecil (desa)
2. mengevaluasi kinerja pencapaian sasaran pembangunan milenium (Milenium Development Goal, MDGs),
3. menyiapkan basis pengembangan statistik wilayah kecil,
4. menyiapkan data dasar untuk keperluan proyeksi penduduk setelah tahun 2010,
5. mengembangkan kerangka sampel untuk keperluan survei-survei selama kurun 2010-2020,
6. basis pembangunan registrasi penduduk dan pengembangan sistem administrasi kependudukan.
________________________________________


Jadwal Kegiatan Pokok Sensus Penduduk 2010

Tahun Kegiatan Utama Catatan
2008 • Pembuatan peta dasar (desa/kecamatan)
• Penyusunan dan uji coba kuesioner SP2010 Peta dasar, paling tidak sebagian, diharapkan sudah ber-georeference berdasarkan citra satelit
2009 • Pembuatan sketsa peta blok sensus (BS) berdasarkan peta dasar
• Gladi bersih SP2010 BS adalah unit wilayah kerja pencacah terkecil yang memuat sekitar 100 rumahtangga. Sketsa BS merupakan kelengkapan utama pencacah dalam menjalankan tugasnya
2010 • Pencetakan dan distribusi dokumen SP2010
• Pelatihan petugas lapangan
• Pencacahan
• Diseminasi angka sementara SP2010 (pertengahan Agustus)
• Pengolahan dokumen SP2010 Pengolahan data, dengan memanfaatkan teknologi scanner, akan dilakukan di 34 pusat pengolahan (33 propinsi dan 1 pusat)
2011 • Data cleaning dan tabulasi data SP2010
• Diseminasi hasil final SP2010 (Juli 2011)
• Penyiapan database penduduk untuk keperluan pembangunan registrasi penduduk dan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
• Analisis data




2012 • Analisis data (lanjutan)
• Pengembangan kerangka sampel untuk survei rumahtangga selama dekade 2010-2020
• Proyeksi penduduk, usia sekolah dan angkatan kerja